ANAK-ANAK "SINTING" ( :

Hari ini perasaan saya, saya punya banyak “masalah” dengan anak-anak dibawah umur. Pertama, mulai tadi pagi, baru bangun terus rencananya mau masak cepat karena saya mau pergi ke bank BNI untuk registrasi uang kuliah. Pas mau keluar pagar mau beli bihun sama santan kara, ada anak kecil umur 1 tahunan sama mamaknya lewat depan rumahku, balita itu ngeliatin aku terus sambil senyum-senyum, refleks aku langsung memberikan senyuman manisku padanya sambil bilang “halo adek!!!”. Dia makin senyum terus mamaknya bilang “itu teteh, bilang teteh”, katanya. Adek itu jawab apa coba? SYOK AKU DENGARNYA!! Adek itu bilang “aa”, katanya (keras lagi, nb : aa itu panggilan ke anak laki-laki di sunda sama kayak abang atau brother ); ). Langsung refleks mukaku berupa bentuk jadi cabe merah digiling terus dicampur cabe rawit (gag ding, ngehayal aku!), ketawa-ketawa aku sama mamaknya, mamaknya terus bilang “eh salah, itu teteh bukan aa”. Bahahahhahahhaa. Dek, tahulah rambutku kayak aa-aa, tapi gag kau tengok mukaku masi kaya wanita ting ting. Kurasa jatuh cinta adek itu sama aku, bayangkanlah, senyum-senyum dia sama aku (kayak menggoda gitu senyumnya) dikiranya aku cowok. Isss Tuhan, genit kali anak itu, gimanalah kalo besar nanti??.
Kedua, pas tadi beli air minum gallon aku didepan rumahku, pake roda dorong itu aku ngedorong gallon itu ke rumah (bapak yang punya usaha galon itu pelit nian minta anterin ke rumah, isss, ntahlah, usaha sampingan si Afgan tempat isi ulang air minum iku, soalnya nama depotnya “AFGAN QUA”, bahahhaha, tak kusangaka si Afgan punya prospek ke depan juga untuk masa depan). Kudoronglah roda iku sampe rumahku ya, terus kutarohlah roda itu didalam rumah, mau nyapu rumah soalnya aku. Akhirnya lupa kubalikkan roda itu, pas aku lagi diluar, datanglah anak kecil depan pagar rumahku, nengok-nengokin aku aja, mau kutanya apa mau minta belimbing dia, soalnya banyak nian anak kecil dating ke rumahku, kerjaannya minta belimbing terus sampek kotor halaman rumahku. Ee ternyata salah aku, anak itu bilang, “ada roda ga?”(kaya memelas gitu mukanya. ALAMAK!!! Lupa aku!!lamgsong belari aku kedalam ngambil roda, bahhhahhhahahaha. Maaf yo dek! Pikun teteh! (jijai).
Ketiga, tapi pas registrasi, ada anak kecil mau nukar uang di bank, 50rb amu ditukar ke seribuan tapi yang baru uangnya, karena ga ada, nangis adek itu di bank. Ada satpam, satpam itu bingung terus datanglah polisi, polisi itu bilang “uda biarin aja, sengaja itu mau nyari perhatian, di BCA jg gitu kalo ga dikasi nangis, suruh keluar aja. Keluar kamu hei!!”. Dipaksa-paksalah dia keluar sama polisis itu, diseret-seret tapi tetap gag mau adek itu keluar (pegangan dia sama kaki kursi),dimarah-marahin dia sama polisi itu diancam mau dipanggil mobol patroli, adek itu ga takut. Dikasi uang seribuan sama satpam untuk tukarannya tapi malah disobek-sobek dia uangnya. Emosi polisi itu,tambah dimaki-maki plus diusir adek itu. Pas giliran aku maju ke teller, aku tengokilah adek itu, melototin aku dia, berpalinglah aku dari dia, takut aku, diambil nanti uangku. Akhirnya diangkatlah adek itu sama satpam plus polisi keluar.
keempat, tadi sore pas aku ngantar kakakku ke dokter umum (sutedjan namanya) di Pandu, pas di ruang tunggu ada anak kecil (SD kira-kira) masuk pan, terus ngeliatin aku mulu dia kek mau keluar gitu matanya. teruskan senyum dia sama aku (seram nian senyumnya, dia itu kayak anak-anak yang keterbelakang mental itu loh), sama aku disenyuminlah tapi cuma narik bibir aja. dia ketawa-ketawa pan, di benarinya dasinya (dasinya kayak bapak-bapak) sama dipeganginya kemaluannya. ALAMAK!!! langsung ga kuliatin lagi dia, dia pergi, lewat depan akukan. sepanjang jalan dipelotoninnya aku, NGERI mamak!!!!