Saya anak baik-baik dengan beribu-ribu kebiasaan buruk. Kata temen-temen saya sih saya pelit, apakah itu benar? Yah itu memang benar!! Kalo untuk suatu hal yang tidak masuk akal harganya dengan barangnya, kenapa saya harus mengeluarkan uang yang cukup menonjol perbedaan harganya, atau untuk apa saya mengeluarkan uang untuk suatu hal yang tidak saya sukai sama seperti ketika saya bertemu dengan artis yang bukan idola saya di tempat umum, ngapai saya kejar-kejar, minta foto atau tanda tangan dan saya liatin terus, apa untungnya buat saya? Sama sih filosofinya Cuma beda judul. Jadi biar cepat kayakan mesti pelit sedikit (terobsesi jadi orang kaya). Banyak kejadian yang saya alami dengan benda yang namanya UANG.
1)Pekerjaan saya yang pertama sebagai penjual coklat pas hari Valentine, lumayan untungnya bisa ditabung.
2)Pekerjaan kedua saya adalah sebagai pembuat syal, hasilnya juga lumayan banyak dan lumayan capek jack, begadang mulu saya.
3)Saya menyerahkan uang dengan senang hati sebesar Rp.650.000,- untuk sebuah tiket konser yaitu konser SIMPLE PLAN, NEW FOUND GLORY. Eh salah, bukan hanya Rp.650.000,-, Rp.1.100.000 duit saya habis untuk nonton konser itu.
4)Pekerjaan saya yang ketiga adalah sebagai waitrees, kasir, pokokna mah bagian umum di tempat makan (namanya Sedapin in corner yang punya ibu Nancy Kang tempatnya di jalan Korawa 21, nomer teleponnya saya lupa, anaknya namanya Bryan sama Ernest, haha, hapal gw!!!). Ini pertama kalinya saya bekerja dengan orang dan gaji pertama saya bekerja dengan orang yaitu Rp.250.000,-.
5)Pekerjaan keempat saya yaitu menyebarkan selebaran. Daerah operasi saya waktu itu di lampu merah Hasan Sadikin, waktu itu temen saya Iras. Hari pertama saya berhasil memborong 500 lembar, hari kedua 500 lembar lagi, jadi deh 1000 lembar, gaji saya Rp.50.000, lumayan man.
6)Penghasilan lain—lain saya. Rejeki mah dari mana aja datangnya, ga diduga-duga. Ini nih salah satunya, waktu itu saya nemu hp di angkot, hp itu bunyi-bunyi mulu, orang di angkot ngiranya itu hp orang yang di angkot. Ada bapak yang uda ngincer itu hp makanya dia bilang itu hp orang sebelah dia (menurut yang saya prediksi). Akhirnya setelah saya amati, itu hp ada di bawah kursi depan saya. Saya ambil itu hp dengan bantuan orang yang duduk depan saya. Hp itu terus bunyi, kan bener ini hp jatuh. Saya langsung telepon orang yang tadi nelpon dan bilang kalo hp dia jatuh di angkot. Saya bilang posisi saya mau ke BTC, jadi ketemu disana aja. Setelah saya menyerahkan hpnya, saya diberi uang Rp.50.000,-, lumayan jack !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar