6/13/2009
RESURRECTION KARYA TUCKER MALARKEY
Gemma Bastian diminta datang ke Mesir untuk mengurus abu jenazahnya. Di sana dia tinggal bersama keluarga sahabat ayahnya, David Lazar.
Gemma segera terlibat dalam percintaan dengan putra David, Michael, yang veteran perang. Sayangnya Michael masih menyimpan trauma mendalam karena perang yang mengakibatkan ia kehilangan kakinya.
Cerita-cerita tentang ayahnya dari keluarga Lazar, serta catatan-catatan yang Gemma temukan di ruang kerja ayahnya di Museum Mesir, membuat Gemma merasa kematian ayahnya tidak wajar. Ayahnya sedang menyelidiki keberadaan injil-injil kuno yang telah lama hilang sejak abad keempat Masehi dan tahun 1940-an itu ditemukan dalam gua-gua di Nag Hammadi. Injil-injil yang dulu kala dianggap ajaran sesat, dan kemunculannya kembali bisa mengguncang dunia serta mengubah sejarah Gereja. Gemma benar-benar curiga ayahnya dibunuh, apalagi saat ternyata juga ada yang menguntit dirinya.
Tapi ketakutan tidak membuat rasa penasarannya mati. Gemma semakin gencar melakukan penelitian sendiri. Saat Anthony---adik tiri Michael---muncul, Gemma berharap pemuda itu bisa membantu penelitiannya. Tapi Anthony ternyata malah ingin Gemma pulang ke Inggris, karena merasa bahaya besar mengancam gadis itu.
Pencarian kebenaran tentang pembunuhan ayahnya yang dilakukan Gemma Bastian sangat seru. Ayahnya yang sebelumnya seorang murid dari seminari tiba-tiba hengkang dari seminari dan banting setir menjadi arkeolog. Ternyata Gemma akhirnya mengetahui alasan mengapa ayahnya melakukan itu, ayahnya mencari Tuhannya. Tuhan yang ditawarkan oleh Injil Thomas, Injil Maria Magdalena, Injil Guntur, satu lagi lupa judul Injilnya (maaf). Tuhan yang digambarkan di Injil yang baru ditemukan oleh ayah Gemma berbeda dengan Tuhan yang ada pada empat Injil di Perjanjian Baru. Gemma ingin bertemu dengan Tuhan yang dikatakan ayahnya. Dia ingin membongkar apa yang selama ini disembunyikan gereja, mengapa Gereja tidak mengakui Injil-injil yang notabene benar-benar ada. Abdi gereja mengatakan kalau ayah Gemma telah sesat karena pengaruh Injil-injil bidah (menurut gereja) yang diterjemahkannya. Dia perlu diselamatkan.
Di Injil-injil itu Yesus banyak berkata-kata. Seperti baisanya, Sang Guru selalu berkata-kata dengan perumpamaan-perumpamaan yang hanya orang yang dekat dengan Dia yang mengerti apa yang Dia katakan. Sang Guru banyak bercakap-cakap dengan Maria Magdalena sahabat terdekatNya dan yang paling mengerti sifat Sang Guru. Karena kedekatan mereka, para murid iri hati pada Maria Magdalena. Maria Magdalena yang sebenarnya diutus pertama kali oleh Sang Guru untuk mengabarkan kabar gembira alias Injil bukan Petrus. Ayo, baca bukunya. Saya menyukai kata-kata Yesus Sang Segalanya. Dia begitu dahsyat ketika berkata-kata. Saya berpikir, di dunia ini kita punya kebebasan untuk memilih mana TUHAN yang kita percayai. Tidak ada orang yang berhak mengatakan kenyakinan yang kita peluk itu SESAT!! Apa tolak ukurnya??? Apakah tuhan mu mengatakan itu padamu? Jangan memaksakan prinsipmu pada orang banyak untuk mengikutimu. Jalan masuk surga bukan hanya dengan memeluk satu agama tertentu. Tentu saja, saya berpikir, TUHAN saya ada pada diri saya sendiri jika saya mencarinya dengan sungguh-sungguh. Saya masih berusaha mencari TUHAN dalam diri saya, TUHAN yang membuat saya damai (demikian kata Yesus Sang Guru menurut Injil Thomas).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar