9/02/2009
Berakhirnya KKN di desa Cintamanik
Akhirnya saya selesai KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa Cintamanik kecamatan Karang Tengah Garut dan kesan saya setelah mengikuti KKN itu adalah sangat mengesankan, mematikan kesendirian dan keterpurukan dari keluarga, memukau, dan memesonakan. Saya tergabung dengan 11 teman-teman saya dari berbagai jurusan dan tentunya asal dan suku (kami bertemu baru pada saat KKN berlangsung, sebelumnya kami belum pernah bertatap muka kecuali 1 makhluk orang mah yaitu Marfengkiwanto alias Frangky alias Pengki alias Fengki. Dia adalah teman saya sejak semester 1 waktu mengambil mata kuliah Pendidikan Agama Kristen atau PAK) antara lain Nur Ivansyah alias Ivan alias kiting alias bibir alias pak ketu berasal dari Lombok, suku Bima dan jurusan matematika (canggih juga si bibir satu ini); Ratih Inayah alias ratu alias Ratih berasal dari Bandung, suku Sunda dan jurusan Bahasa Inggris; Wulan Andang Purnomo alias ndok alias cinta alias sinyo alias WAP berasal dari Padang, suku Jawa, dan jurusan Teknologi Pendidikan; Dini Nur’ Aini alias Dini berasal dari Bogor, suku Sunda, jurusan kimia; Evi kartini alias Evi alias bu ketu alias pacarnya pak ketu berasal dari Ciawi Tasikmalaya, suku Sunda dan jurusan PGSD; Rangga Bhakty Iskandar alias dimbek alias Dimas Bek alias Rangga berasal dari Bandung suku Sunda dan jurusan fisika (ini anak cerdas jack, dia mau KKN aja pake bawa kalkulator terus waktu buat spanduk dia ngitung garis singgung, diameter dll dlll dll alias dia mengukur gambar di kertas hvs terus di digambar ulang di kain, bayangin jack kalau saya yang disuruh menghitung, selesai lebaran tahun depan); Indra Rahmat Gumilar alias om cakep alias Indra berasal dari Bandung, suku Sunda, dan jurusan Olahraga; Febri Siswo Prihandono alias Febri berasal dari Jogjakarta, suku Jawa, dan jururan Manajemen Resort and Leisure; Marfengkiwanto alias Frangky alias Pengki alias Fengki alias Pengkot berasal dari Kalimantan, suku Dayak dan jurusan Akuntansi; Ayupri alias Ayup berasal dari Jambi, suku Melayu, dan jurusan Manajemen; Arsimi alias teteh alias Imi berasal dari Majalengka, suku Sunda, dan jurusan biologi. Satu bulan kami hidup bersama, menjalin hubungan satu sama lain dengan berbagai macam kelakardan ejekan bersaut-sautan, sungguh tak terlupakan (bahasaku ngeri nian). Kami disana bukan untuk membagi-bagikan uang pada masyarakat, memberikan harapan-harapan palsu bagi masyarakat, apalagi untuk berpesta-pesta malah justru kami disana bertugas untuk mengalirkan ilmu yang kami punya bagi masyarakat. Banyak hal yang kami lakukan disana antara lain saling mengejek dan mencela; memasak bersama; bergosip bersama di dapur, di kamar, di ruang tv, di ruang tamu, di rumah warga dan di setiap sudut rumah dan desa (haha, berlebihan); tidur bersama (tidak laki-laki dan wanita); mencuci piring dan baju bersama; makan bersama; jalan-jalan bersama; rapat tiap malam bersama walaupun banyak bolongnya karena ketiduran dan kadang ketua malas rapat dan bahkan pernah sekali pak ketu marah gara-gara kami menunda rapat demi menonton acara favorit kami yaitu Take Me Out; main degung dan calung bersama; main PS bersama, dedengkot para PS maniak di rumah siapa lagi kalau bukan Febri, Indra, Pengkot, Ayup (hanya anak laki-laki saja kecuali Ivan dan Rangga) dan yang tak terlewatkan dan semua momen berangkat dari sini yaitu berfoto-foto bersama.
Fakta-fakta yang terjadi di posko yaitu :
1.Pada mulanya hanya sekedar kelakar yang keluar dari mulut saya karena Ivan sering mengsms dan menelpon Evi pada saat dia pulang ke Bandung. Saya berkelakar kalau Ivan suka sama Evi dan hasilnya apa saudara-saudara, semua teman-teman di rumah habis telak mengejek mereka berdua dan menjodohkan mereka. Alhasil Ivan memutuskan hubungan cintanya dengan pacarnya Wulan anak matematika dan pacaran dengan Evi. Sweet....
2.Pelaku-pelaku utama kasus penyembunyian celana dalam Ayup pada saat ulang tahun dia yaitu saya, ndok Wulan, dan Rangga.
3.Celana dalam Frangki raib, menurut ceritanya celana dalam yang hilang berwarna biru dan hilang setelah dijemur.
4.Karena tidak punya celana dalam lagi, Ayup secara tidak transparan telah memakai celana dalam Frangki warna biru (menurut cerita Rangga). Dan Ayupnya watados lagi (wajah tanpa dosa)
5.Celana dalam saya dan ndok Wulan dijemur di kabel antena TV yang melewati kamar kami karena belum kering, alhasil waktu Febri datang ke kamar wanita, dia langsung bilang dna menunjuk ke dua celana dalam kami “ Apa itu??” kubilang “penangkal petir”.
6.Bekas pembalut ndok Wulan tertinggal di kamar mandi dan ditemukan oleh Febri. Bejatnya Febri, dia berteriak-teriak dan tertawa-tawa sambil keluar dari kamar mandi “punya siapa ini?” ndok langsung bilang “punyaku Feb”. Haha, semua orang langsung menuju kamar mandi dan terkekeh-kekeh.
7.Rangga dan Indra tidak bisa mencuci baju dan dengan rendah hati ndok Wulan mengajari mereka mencuci baju.
8.Orang yang paling sering dibicarakan saat sedang ngumpul-ngumpul adalah RATU.
9.Lagu kosidah berjudul Maghadir berubah menjadi Mangdadi.
10.Menu makanan yang paling sering kami makan adalah buncis, martabak mi, tempe, tahu, mi dan telur ranjau.
11.Indra disebut Om Cakep sedangkan saya disebut Om Cantik.
12.RUMAH KAMI ADALAH MARKAS BESAR HANTU.
13.Teh Imi pernah sekali kumat di rumah dan kami langsung manggil Pak Haji, padahal sebelumnya kami malah memanggil Bu Bidan.
14.Evi dan Ivan berdua-duaan kalau kami tidak mengudara di rumah tapi kalau kami sudah mengudara di rumah, mereka langsung berubah formasi alias saling menjauh. Dasar bibir, kaliankan bukan anak SMP lagi.haha
15.Kalau pacar Wulan menelpon pasti dia langsung pergi ke tempat jemuran sambil menaruh handuk di kepala dia (pengganti kerudung) dan berjongkok kayak orang mau boker, bisa sampai berjam-jam.
16.Suara hape yang paleing sering terdengar adalah suara hape Dini dengan lagu “temani,temani aku”, kalo hape dia sudah berbunyi, kamai langsung bilang “aa”.
17.Saya menangis dan berteriak-teriak waktu di pijat Bu Kowiyah dan akhirnya saya terbebas dari penyakit saya.
18.Waktu ndok Wulan sakit, dia minta dipijat tapi ternyata besoknya dia tambah parah.
19.Banyak kejadian mistis yang kami alami selama tinggal di rumah posko.
20.Di rumah hanya tertangkap 3 siaran TV yaitu Indosiar, Trans 7, dan SCTV dan acara favorit kami adalah Take Me Out, Take Him Out, Opera Van Java, OKB, dan Bukan Empat Mata.
21.Indra Rahmat Gumilar adalah penakut (takut hantu).
22.Kebiasaan Febri adalah sering menakut-nakuti tentang hantu.
23.Kalau ada yang mandi di kamar mandi, pasti ada saja yang jail mematikan lampu.
24.Anak laki-laki selalu bangun kesiangan.
25.Ivan, Febri, Indra selalu tidak pernah jadi Jumatan karena tiap mereka datang, Jumatan sudah selesai (kelamaan dandan sih, haha).
26.Bagi Indra penampilan is number 1. Alat mandi dia paling lengkap.
27.Kami semua punya pose masing-masing tiap ada sesi berfoto. Evi dan Ivan selalu bermasalah dengan mata dan bibir kalo di foto, Rangga selalu menaikkan dagunya dan melipat kedua tangannya di dada, Febri selalu mengacungkan jempolnya atau membuat tanda pis, Ayup, Dini, teh Imi slow aja kalo dia difoto, tapi kadang aneh juga bentuk mereka kalo difoto. Kalau saya, macem macem posenya tapi kadang suka ga jelas posenya, pose sedapatnya aja. Frangki pose andalannya yah apalagi kalo bukan pose senyum pensoden. indra pose andalannya bikin tanda pis terus ditaro di mukanya yang digembungi sebelah. Ndok Wulan kalo difoto posenya centil. rangga posenya kayak model model gitu gayanya.
28. Masih banyak banget fakta yang terjadi, tapi kuingat-ingat dulu yah, banyak sekali soalnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar