1/01/2010

saya yang selalu salah

saya yang salah. saya yang salah. saya yang salah.
setiap masalah yang ada, saya kok yang salah. setiap saya tak mendapat keadilan, saya kok yang salah. setiap saya dipersalahkan, saya kok yang salah. setiap saya tak diperdulikan, saya kok yang salah. kan semua salah saya, saya yang bodoh, saya kurang ajar, saya yang bajingan, saya yang keras kepala, saya yang cengeng, saya yang jahat, saya yang durhaka, semua kejelekan ada pada saya. mereka anggap saya sampah, tak tahu diri, tolol, buat malu keluarge, sialan. bagi dia, saya layaknya malin kundang, anak yang tak berbakti, dan tadi saya dengar dia telah menyumpahi saya, menyumpahi dengan kuasanya, entah apa yang dia sumpahi padaku. saya beribu tapi tak beribu, tak ada ibu yang menelpon saya setelah saya selesai beraktivitas, tak ada ibu yang memgucapkan selamat Natal di waktu Natal, tak ada yang menenangkan saya dikala saya bimbang, sedih, kalut. dia malah menyumpahi saya. saya seperti anak haram. saya tak seperti dia, dia bisa memasak, membuat senang orang tua, membuat tertawa ibu setiap malam, tak pernah membuat malu keluarga, tak sialan seperti saya.
saya hanya bisa menangis, tak ada yang membujuk saya, tak ada yang membela saya, tak ada yang menenangkan saya. saya mereka bilang sudah dewasa, tak boleh marah. apakah kalau dewasa saya tak boleh marah? marah itu haram? ketika kecil saja saya boleh marah?
saya lupa, yang boleh marah hanya mereka.
saya begitu sulit mendapatkan apa yang saya butuhkan, bahkan berujung tak diberi, sedangkan dia sesuka hatinya meminta apapun yang dia inginkan. saya ingat dulu, saya hanya diberi ongkos oleh dia, bahkan ongkos itu kurang dan tidak akan bisa mengantar saya pulang ke rumah. dia ngotot tak menambahi uang saya. saya jalan kaki pulang ke rumah. semua hal bisa dan tak berijin dia lakukan di rumah ini, apa itu juga berlaku padaku? ahhhh tidak. semua bisa bebas dilakukan di rumah ini, semua barang bisa dipakai dan dipindah posisinya. itu semua tak berlaku untukku, semua barang yang kupakai, pasti dikomentari dan dimarahi olehnya. semua barang yang saya pindah posisinya, pasti dia marah-marah dan memindahkannya menjadi posisi yang dia inginkan. jika kekasihnya datang, sesuka hatinya mau melakukan apa. dia yang berkuasa, dia yang mendominasi karena dia pilihan bapak ibu. kalau saya ini apalah. yang saya miliki hanya kebodohan, kekurangajaran. bagi mereka mungkin saya sebuah noda, noda yang harus dibersihkan.
semua memang salah saya. semua hal. saya yang sekarang berusia 20 tahun tak pernah merasakan membawa barang yang atas nama saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar