8/26/2010

Kutuk

Aku pikir mungkin sebaiknya kutukan ini tidak bekerja dalam hidupku. Benar kata Mbak Tyas kalau orang yang bisa mengutuk hanya orang tua kita sendiri. Yah pernyataan itu lumayan menghiburku dan melegakan diriku, semoga itu benar. Aku sungguh-sungguh berharap itu benar loh. Oke, aku pikir ini cukup, cukup untuk mendengar semua omong kosong, ocehan yang tak berarti, tindasan, remehan, ejekan, kutukan, apapun itu yang tidak sedap didengar. Aku sudah selesai. Aku pikir kini aku butuh privasi dan penghargaan.
Menurutku yang kubutuhkan sekarang hanya pengertian. Aku memang bukan satu-satunya orang di dunia ini yang tertindas, dibodoh-bodohi, dan dikutuk, masih banyak orang di luar sana yang lebih menderita dari aku. Tapi sepertinya aku butuh semacam privasi yang bisa melindungi aku. Tentu itu perlu karena aku manusia yang mempunyai hak atas hidupku. Aku pikir dia tidak perlu tahu berapa uang yang kupunya di tabunganku, berapa banyak baju yang kupunya, berapa sering aku mengambil uang dalam atmku, apa yang kutulis pada kertas-kertas di kamarku, dan apapun itu yang membuatku merasa tidak punya privasi. Aku punya hak atas uangku, bajuku, dvdku, barang-barang pribadiku, dan semua yang ada di dalam kamarku, itu hakku dan aku boleh menutup kamarku bila aku pergi. Salahkah? Apakah semua yang kupunya kau juga harus punya dan kau harus memiliki dan mengambil barang yang kupunya? Apa semua kata yang kuucapkan kepada setiap orang kau harus dengar? Apa aku tidak punya semacam privasi dalam rumah ini sehingga kau menganggap aku tahanan yang harus selalu diawasi? BERHENTILAH. Aku tidak sepertimu yang selalu bertingkah sok baik dan paling baik. Aku jahat dan kau tahu itu, tapi aku manusia yang tidak hanya bertugas untuk MENGALAH darimu. Aku punya hakku dan suatu waktu aku akan mendapatkannya. Berhentilah berpikir kalau kau paling berhak di rumah ini. Oke, jelas sekarang, kau sudah mengutukku dan jika itu terjadi maka genaplah sudah, AKU JAHAT DAN KAU SELALU BAIK. Aku jahat tapi aku berhak mendapatkan barang-barang pribadiku kembali, aku berhak mendapatkan apa yang aku sukai, dan aku juga berhak mendapatkan kekasih.

1 komentar:

  1. tidak ada manusia yang terkutuk. yang terkutuk hanya ular :)

    BalasHapus