Teringat mereka yang belum ingin menikah, menikah muda lalu punya anak, punya anak lalu menikah, menikah tapi belum diberi anak, ingin menikah tapi belum menikah, menikah lalu belum ingin punya anak, rumit tapi memang terjadi. Semua terjadi karena sebuah alasan dan semua yang diberi karena ada alasan tertentu. Kalau tidak ingin punya anak tapi akhirnya diberi anak, itu berarti ada maksud lain dalam skenario hidup. Seperti teman itu, karena perbuatan konyolnya bersama laki-laki biadab yang seharusnya tidak boleh disebut lelaki tapi banci, masa mudanya jadi tidak sesuai dengan skenario dia. Mungkin dia tergolong wanita beruntung jika disandingkan dengan wanita lain yang sudah menikah namun belum diberi anak. Tapi ini lain cerita. Dia belum ingin menikah dan punya anak. Seperti teman itu juga, akan punya anak, menikah, lalu hidup bahagia, kompleks. Seperti ibu itu juga, telah lama menikah dan ingin punya anak tapi belum diberi. Apa semua itu adil? Yah tentu saja adil menurutku. Semua tentu ada waktunya dan masanya. Terkadang orang mudah mendapatkan apa yang kita inginkan dan rencana yang kita rancang tidak sesuai dengan kenyataan. Hidup bahagia tidak sekilas langsung jadi, tapi itu semua butuh proses, proses kesempurnaan. Wanita akan sempurna jika ia punya suami, anak-anak, menjadi istri yang hebat, dan punya keluarga yang luar biasa. Apa semua itu bisa dicapai dengan sekejap mata? Tentu tidak. Semua terjadi karena sebuah proses yang rumit. Semoga pilihan teman itu mengasuh dan mendidik si anak sampai besar adalah jalan terbaik. Semoga si anak kelak tidak menjadi manusia biadab seperti ayahnya. Manusia biadab yang dulu sangat mencintai seorang wanita dan kini tiba-tiba sangat membencinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar