9/30/2010

SEAN KINGSTON LIVE DI JAKARTA


“Konser ramah nan meriah ala Sean Kingston.” Itu judul berita dari detik.com yang ogut baca 1 jam setelah konser Sean Kingston pada 23 September 2010 di Istora Senayan, Jakarta. Yah memang begitu. Ramah dan meriah memang pas banget buat ngegambari  suasana konser Bang Big Sean. Ogut aja enggak ada lepas mandangi wajah Bang Sean, ganteng, dan gak terlalu hitam ternyata Bang Seannya, trus goyangan dia asyik banget. Me love, take you there, eenie meenie, there’s nothing, face drop, letting go (dutty love), beautiful girl, fire burning, dll sukses dinyanyikan sambil goyang-goyang.
Tapi jangan salah, di balik kegembiraan ogut karena bisa “menikmati” Bang Big Sean, ada rasa kecewa yang amat dalam pada pihak promotor, D’Makaveli dan Sentra Live. Pertama, enggak ada satupun baliho, spanduk, atawa poster (okelah satu poster kecil Bang Sean yang ditempel di mobil promotor itu bisa dibilang poster, tapi apa kalian bercanda? CUMA SATU buat Istora dan badan Big Sean yang luar biasa!!) di Istora Senayan Jakarta. Payah nih promotor enggak mau bayar pajak, sia-sia ogut beli tiket mahal terus dari Bandung jam 6.30. Kedua, enggak ada komunikasi dengan pihak sekuriti Istora tentang pengamanan. Memang ini sepenuhnya bukan urusan ogut cuma sekuriti Istora curhat ke ogut kalo mereka juga ngelakuin apa-apa juga serbasalah. Belum lagi mereka enggak dikasih uang jaga lagi karena ternyata mereka juga akhirnya yang jadi tumbal keamanan Istora buat ngamanin itu konser. Sentra Live enggak bawa sekuriti sendiri. Hufttt. Ketiga, kru yang bodoh. Apa tidak ada kesepakatan dan kerja sama  masalah waktu konser, pintu masuk, antri, jam buka pintu pertama? Apa tidak ada seksi acara? Buat apa name tag dan baju hitam bertuliskan SEAN KINGSTON LIVE IN JAKARTA yang dipakai ratusan kru kalau ditanya jam buka pintu gate sesungguhnya, masalah antri, dan jam konser saja tidak tahu. Ogut pikir sih itu cuma buat pamer. 10 kru yang ogut tanya itu tidak tahu apa-apa dan ketika ogut tanya sambil menunjuk ke arah name tagnya, “Panitia kan?” Mereka masing-masing jawab, “Iya. Tapi saya enggak tau gimana-gimananya.”  Mana fungsi rapat panitia?????? Acara kecil di kampus saja sampai hal sekecil apapun akan dipikirkan, nah ini acara sekaliber Sean Kingston, bok. Dan kasihannya lagi ini promotor yang kayaknya baru pertama kali mengadakan konser besar, masakan briefing kru-kru baru baru diadakan jam 3, padahal “katanya” gate mau dibuka jam 4, talkie-talkie (apapun itu namanya) baru dikasih ke tiap kru 15 menit sebelum gate dibuka yang ternyata jam 6 lebih, itu tulisan penonton VIP baru dipasang bersamaan dengan pemberian talkie-talkie. Keempat, KEBANYAKAN ARTIS OPENING ACT! Apa kalian bercanda? 4 jam hanya untuk opening act dan Sean Kingston 1 jam? Kasihan sekali penonton. Saking udah rusaknya suasana hatiku, ogut ndelosor wae di barisan penonton paling depan pas opening act. Kelima, ogut capek maklum terus. Ogut disuruh maklum gitu kalau mereka baru pertama kali buat konser? Masakan mereka enggak bisa belajar dari organisasi kampus atau mungkin acara konser dari Om Adrie yang sukses terus.
Oke deh, ogut mau memang harus bersyukur bisa dapet barisan paling depan dan sampai di Bandung selamat walau promotor mengecewakan. Dengan senang hati ogut mau katakan terima kasih banyak sudah bawa Bang Big Sean ke Indonesia, yah walaupun untuk bertemu dengannya ogut mesti merogok kocek yang cukup besar. Tiket masuk walau lagi harga presale, tetap aja masih mahal bagi ogut. Ciao epribadi.

tiket festival punya ogut

Sean Kingston

Sean Kingston dengan special guest-nya J.A.

Si ogut di depan keramaian konser


Tidak ada komentar:

Posting Komentar