10/05/2010
Berterima kasih
Setidaknya ada 2 alasan mengapa saya menangis saat nonton film dan kesaksian di depan banyak orang tentang apa yang saya alami. Pertama, film yang saya tonton dan cerita yang akan saya ceritakan itu memang sungguh membangkitkan trenyuh. Kedua, saya memang cengeng :). Adalah film The Book of Eli yang telah menjadi film kesekian yang sudah membuat saya menjatuhkan berliter-liter air mata. Saya tidak mempermasalahkan Kitab Suci (Alkitab) yang Eli bawa untuk diselamatkan, saya hanya mengambil sebagian kecil dari begitu banyak pesan yang Eli bawa. Saya melihat Eli tidak pernah mengeluh sedikitpun tentang tugas berat yang membahayakan nyawanya. Saya terharu bahkan sampai menangis saat Eli berdoa. Dalam doanya dia tidak pernah mengeluh. Dia tidak selalu memintameminta meminta meminta dan meminta, yang hanya Eli lakukan hanya berterima kasih. Eli berterima kasih buat makanan sederhana yang bisa dimakan, ia berterima kasih untuk tugas berat yang Tuhan bebankan untuk dia, dia berterima kasih karena didampingi teman yang luar biasa, dan banyak lagi ucapan terima kasih Eli. Eli bahkan meminta Tuhan memberkati temannya sama seperti Tuhan memberkati Eli, inilah bagian yang saya suka. Saya berpikir, bagaimana mungkin tugas berat yang dibebankan pada Eli, bahkan yang bisa melenyapkan nyawanya sendiri, Eli masih bisa berterima kasih? Sungguh luar biasa menurut saya. Saya banyak melewatkan waktu intim bersama Tuhan untuk sekedar berterima kasih atas hal-hal kecil yang saya alami. Saya terkadang tidak berterima kasih untuk waktu yang diberikan Tuhan untuk berterima kasih. Betapa kasihannya saya. Saya sungguh belajar hal kecil dari film The Book of Eli, saya belajar berdoa dan berterima kasih. Saya menceritakan berkat yang saya alami ini kepada orang-orang kantor dan saya menetesakan air mata, sama seperti saat saya menonton film ini. Trims Eli.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar