Pasti ada di antara kalian yang menganggap kalau persembahan Kain, anak pertama dari Adam dan Hawa, kepada TUHAN itu tidak tulus makanya TUHAN tidak mengindahkannya. Atau ada juga mungkin yang berpendapat kalau Kain hanya mempersembahkan sebagian, tidak seperti Habel yang mempersembahkan satu ekor kambing jantan (bahkan lemak-lemaknya). Kain yang berprofesi sebagai petani dan Habel yang sebagai peternak diminta TUHAN untuk mempersembahkan persembahan mereka. Nah, jadilah Kain memberikan sebagian hasil panennya buat TUHAN dan Habel memberi satu ekor kambing jantannya. Ternyata apa? TUHAN tidak mengindahkan persembahan Kain alias menolaknya. Kain sakit hati. Kenapa yah? Haduh, ternyata ada dua pendapat nih yang selalu terngiang-ngiang di telinga saya. Pertama, katanya Kain tidak tulus memberi persembahan. Kedua, Kain memberinya cuma sebagian doang.
Apa TUHAN pernah memerintahkan orang pada zaman itu untuk memberikan semua yang mereka punya sebagai korban bakaran mereka pada TUHAN? Saya pikir tidak. TUHAN juga tidak maruk alias serakah. Sampai sekarang juga TUHAN tidak menyuruh kita memberikan semua harta kita buat TUHAN. TUHAN minta sumbangkanlah sebagian hasilmu, tidak semuanya. TUHAN hanya pesan kalau mau memberi, berilah yang BENAR dan terbaik. Nah, saya dapat poinnya, BENAR. Persembahan Kain tidak benar, dia salah memberi persembahan. TUHAN menghendaki persembahan bakaran berupa hewan, sesuatu yang berdarah. Coba telisik lagi, para tokoh Alkitab selalu memberikan persembahan korban bakaran berupa hewan (kambing dan domba). Lihat Habel, dia seorang peternak. Dia pasti punya banyak ternak, tapi apa dia mempersembahkan semua ternaknya buat TUHAN? Tidak kan. Dia hanya memberi seekor saja, itu berarti tidak semua kan, sebagian. Coba baca lagi Kejadian 4, tidak ada disebut satu kata pun kalau Kain tidak tulus, satu kata pun tidak.
Kain salah memberi persembahan, TUHAN menginginkan persembahan yang berdarah yaitu hewan. Yah, terserah pandangan Saudara, menurut saya begitu. Setelah Kain membunuh Habel karena sakit hati, TUHAN tidak membiarkan seorang pun membunuh Kain. Kata-Nya, "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapa pun yang bertemu dengan dia." TUHAN mengerti Kain. TUHAN menghukum Kain karena salah, tapi Dia sekaligus memeliharanya. Mereka saling mengerti walau Kain salah memberi dan akhirnya nyawa adiknya sendiri diregang. Ciao
Tidak ada komentar:
Posting Komentar