Hai, orang-orang, apa kabar? Semoga semakin hari kita semakin kreatif dan atraktif yah, tapi jangan hiperaktif. Oh iya, sampai lupa, selamat Maulid Nabi Muhammad yah buat yang merayakan. Aku telat, maaf, tapi daripada tidak sama sekali (: Duh, akhir-akhir ini banyak banget orang terdekat yang sakit, misalnya Bapak yang masuk angin dan enggak bisa duduk *Puji Tuhan dia sudah semakin membaik*, Mamak yang mau deman sampai harus suaranya hampir habis, Mbak Meli yang sakit gigi geraham belakang dan harus dioperasi *whewww*, dan yang lebih parah adalah Rosalina Fridyasari a.k.a Sari. Sari harus di rawat di RS Panti Rapih Jogja kemarin malam karena sakitnya lumayan parah. Sampai sekarang belum ada kepastian dia sakit apa, tapi dugaan sementara dokter mengatakan kalau Sari terkena tifus. Hal yang aneh di tubuh Sari adalah bintik-bintik merah di seluruh badannya, sampai katanya dia sudah seperti monster *menakutkan*. Opsss, tapi dia tidak terkena DB atawa cikungunya. Bintik-bintik merah itu sekarang yang akan diteliti dokter ahli kulit. Duh, kasihan banget temanku Sari. Dia juga baru putus dengan pacarnya, hmmm lebih tepatnya diputuskan. Tabah yah, sayang. Coba tiru laptop dan modem punyaku dan punyamu. Mereka tabah kita apakan saja -- dibawa ke RS dan OL di RS, nurut dan tabah; OL sampai semalam suntuk bahkan sampai pagi menjelang, nurut dan tabah; dinyalakan 3 hari nonstop tanpa pendingin, juga nurut dan TABAH *spesial untuk punyaku*. Aku pikir laptop dan modem kita akan meledak, tapi ternyata TIDAK. Kamu tidak akan "meledak" kok karena kejadian-kejadian ini, 'kan ada keluarga dan teman-teman yang jadi pendinginmu. Aku harap aku bisa ke Jogja, tapi enggak bisa, aku harus bekerja :(
Oh ya, aku senang banget hari ini. Mbak Tyas tadi sore bilang kalau bakal mengirimkan video Grammy Award 2011, Golden Globe Award 2011, dan Glee Season 2 setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Huaaaa, aku senang sekali. Aku sudah mencoba mengunduh beberapa kali Golden Globe dan Grammy tapi lagi-lagi gagal. Modemku selalu eror di tengah jalan waktu pengunduhan. Setiap pengunduhan pasti selalu aku tinggal tidur malam, hihihihi, dan waktu aku bangun, pengunduhan cuma setengah jalan dan STOP. Grrrrrrrr. Aku suka sekali acara-acara pernghargaan negara lain. Keren dan atraktif sekali, baik itu artis-artis tamu, pembawa acara, visual panggung, artis yang akan tampil di panggung, aksi panggung, dan terutama adalah percakapan mereka yang tidak membosankan. Huh, coba di Indonesia seperti ini. Oh Tuhan, untung aku memiliki Mbak Tyas, salah satu orang terbaik sedunia. You know me so well, mbak :).
Hampir lupa, 2 hari yang lalu aku membaca berita di Yahoo! tentang Donita yang bilang kalau sinetron itu bukan untuk pendidikan. Aku kasih linknya deh Si TOLOL Donita. Kasihan Kamu! Jadi intinya dia bilang kalau sinetron di Indonesia Raya ini mengalami kemajuan, dari yang dikerjakan seminggu sekarang jadi bisa satu hari; yang dulunya sinetron cuma tayang mingguan sekarang sudah banyak sinetron stripping *haduh bagaimana menulisnya?*; dan hal yang terpenting yang dia bilang kalau sinetron itu bukan pendidikan, tergantung orang yang menontonnya. Menurutku, betapa bodohnya kamu, Don! Hal yang paling aku syukuri hari ini adalah sampai sekarang aku tidak suka menonton sinetron. Terima kasih banyak Tuhan karena aku tidak akan menjadi sangat sangat tolol seperti Donita. Otakmu tak semulus kulit dan secantik wajahmu.
Yah, aku maklum dia bilang begitu karena dia sudah diracuni oleh skrip-skrip sinetron yang memuakkan. Menurutku, sesuatu yang kreatif dan atraktif tidak dihasilkan dalam waktu instan. Yah, kamu bisa lihat sendiri sinetron-sinetron di Indonesia Raya ini yang sangat memuakkan. Tanpa ditonton secara lengkap juga pasti kamu tahu kalau sinetron Indonesia tidak variatif, atraktif, kreatif, dan SANGAT membosankan. Itu terlihat dari iklan penayangan sinetron itu. Sinetron di Indonesia sekarang ini seperti kutil-kutil menjijikkan -- kecil, jelek, sangat mengganggu, dan lebih baik dibuang sampai akar-akarnya. Sangat sangat memuakkan. Aku enggak tahu, apa mungkin ini karena orang Indonesia tidak menyukai orang-orang yang atraktif atau tidak mau bersikap atraktif? Menurut aku, tayangan di televisi itu lebih baik kalau menghasilkan inspirasi dan motivasi bagi penontonnya, bukan malah irigasi dan transmigrasi (?). Itulah mengapa aku lebih memilih Serial Supernatural dan Serial Glee. Yah, walaupun nontonnya ribet karena berteks Bahasa Inggris, harus mengunduh video-videonya, minta salinannya dari Mbak Tyas, dan harus beli dvd-dvdnya, tapi itu SEMUA KEREN. Alasan aku memilih mereka adalah mereka atraktif sekali; ekting setiap pemain memuaskan; ide cerita variatif dan kreatif; bahasa yang mereka pakai juga menginspirasi, penuh makna, dan tidak asal-asalan; dan yang paling terpenting adalah MEREKA MELAKUKAN SEMUANYA DENGAN TOTAL walaupun hanya untuk sebuah serial atawa di Indonesia dibilangnya sinetron. Keren 'kan?
Hampir lupa, 2 hari yang lalu aku membaca berita di Yahoo! tentang Donita yang bilang kalau sinetron itu bukan untuk pendidikan. Aku kasih linknya deh Si TOLOL Donita. Kasihan Kamu! Jadi intinya dia bilang kalau sinetron di Indonesia Raya ini mengalami kemajuan, dari yang dikerjakan seminggu sekarang jadi bisa satu hari; yang dulunya sinetron cuma tayang mingguan sekarang sudah banyak sinetron stripping *haduh bagaimana menulisnya?*; dan hal yang terpenting yang dia bilang kalau sinetron itu bukan pendidikan, tergantung orang yang menontonnya. Menurutku, betapa bodohnya kamu, Don! Hal yang paling aku syukuri hari ini adalah sampai sekarang aku tidak suka menonton sinetron. Terima kasih banyak Tuhan karena aku tidak akan menjadi sangat sangat tolol seperti Donita. Otakmu tak semulus kulit dan secantik wajahmu.
Yah, aku maklum dia bilang begitu karena dia sudah diracuni oleh skrip-skrip sinetron yang memuakkan. Menurutku, sesuatu yang kreatif dan atraktif tidak dihasilkan dalam waktu instan. Yah, kamu bisa lihat sendiri sinetron-sinetron di Indonesia Raya ini yang sangat memuakkan. Tanpa ditonton secara lengkap juga pasti kamu tahu kalau sinetron Indonesia tidak variatif, atraktif, kreatif, dan SANGAT membosankan. Itu terlihat dari iklan penayangan sinetron itu. Sinetron di Indonesia sekarang ini seperti kutil-kutil menjijikkan -- kecil, jelek, sangat mengganggu, dan lebih baik dibuang sampai akar-akarnya. Sangat sangat memuakkan. Aku enggak tahu, apa mungkin ini karena orang Indonesia tidak menyukai orang-orang yang atraktif atau tidak mau bersikap atraktif? Menurut aku, tayangan di televisi itu lebih baik kalau menghasilkan inspirasi dan motivasi bagi penontonnya, bukan malah irigasi dan transmigrasi (?). Itulah mengapa aku lebih memilih Serial Supernatural dan Serial Glee. Yah, walaupun nontonnya ribet karena berteks Bahasa Inggris, harus mengunduh video-videonya, minta salinannya dari Mbak Tyas, dan harus beli dvd-dvdnya, tapi itu SEMUA KEREN. Alasan aku memilih mereka adalah mereka atraktif sekali; ekting setiap pemain memuaskan; ide cerita variatif dan kreatif; bahasa yang mereka pakai juga menginspirasi, penuh makna, dan tidak asal-asalan; dan yang paling terpenting adalah MEREKA MELAKUKAN SEMUANYA DENGAN TOTAL walaupun hanya untuk sebuah serial atawa di Indonesia dibilangnya sinetron. Keren 'kan?
Aku enggak tahu sesungguhnya dunia perfilman itu seperti apa, tapi aku selalu berharap agar tontonan-tontonan di Indonesia bisa menjadi lebih baik. Ayo para awak tontonan di Indonesia, alihkan perhatian kami (aku dan para pecinta serial dan film luar) ke tontonan Indonesia. Selamat memilih tontonan, orang-orang. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar